Saturday 22 March 2014

KEJU: Salah Satu Resep Mutlak Bagi Sang Pionir

Ada dua jenis KEJU dan resep-resep istimewa yang menyemangati bangsa Belanda untuk terus menjadi pelari terdepan di berbagai bidang dan menjadi sumber inspirasi cerdas bagi bangsa lainnya.

KEJU yang pertama yaitu KEJar ilmU. Karena Belanda hanya memiliki sedikit sumber daya alam, maka masyarakatnya sangat memperhatikan peningkatan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan. Salah satu perbedaan sistem pendidikan Belanda adalah penjurusan yang dimulai sejak pendidikan tingkat dasar dengan mempertimbangkan minat dan kemampuan akademis siswa.


“Aku berpikir maka aku ada.” -Rene Descartes
Tidak jauh berbeda, Belanda memiliki pandangan SUSU SAPI (SUpaya SUkses SAya berPIkir). Melalui ide-ide baru, orisinil dan belum terpikirkan oleh orang lain, Belanda sukses menciptakan penemuan-penemuan yang sangat membantu kehidupan manusia. Contohnya seperti jantung dan ginjal buatan, termometer air raksa, mikroskop, teleskop, bluetooth, Wi-Fi dan media elektronik seperti audio tape, video tape, CD dan DVD.  
Bahkan, bank darah pertama di Eropa dibentuk oleh orang Belanda!
 
Warga Belanda sangat menghargai ORANYE (ORang Aneh dan NYEleneh), yaitu orang-orang yang berpikiran out of the box atau cenderung without box, bebas berimajinasi dan tidak terpaku pada aturan konvensional sehingga mereka dapat berpikir lebih kreatif dan imajinatif. Contohnya hotel eksentrik di Hoogwoud yang menggunakan trem bekas. 

Controversy Tram Hotel, dengan bahan daur ulang ramah lingkungan
          
 Selain kreatif, mereka menggunakan KANAL (KAsih NALar) sehingga hasilnya dapat diuji dan tersempurnakan. Mereka memiliki pemikiran SEPEDA (SEmua PErlu DAsar), dimana dalam membangun suatu hal itu diperlukan fondasi yang kuat. Mental problem-solving yang dimiliki orang Belanda sangat terlihat dalam menanggulangi tingginya level air laut dengan menggunakan kincir angin. They definitely succeeded in altering their unfavorable land condition into their benefit. New Orleans should take a lesson from this! Belanda telah mendapat pengakuan internasional sebagai pionir dalam menerapkan sistem Problem-based Learning (PBL), yang melatih siswa untuk menganalisa dan memecahkan permasalahan secara independen melalui penekanan pada self-study dan disiplin diri.


Tidak lupa menanam bibit sikap TULIP (TULIs dan Praktikkan) yang tidak hanya mendalami teori, namun juga mempraktikkannya sehingga menjadi applicable dan bermanfaat bagi masyarakat. Belanda secara terus menerus mempertahankan tatanan penelitian yang efektif dan bermutu tinggi. Dan dalam menjalankan usahanya, Belanda menganut sifat RAGI (RAjin dan GIgih). 

Kemudian, KEJU yang kedua adalah KEJar Uang. Maksudnya berusaha memajukan perekonomian negara dengan semangat kewirausahaan, penguatan industri dan ekspansi mancanegara. Misalnya, dari VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) terlihat bahwa Belanda lebih dahulu menyadari pentingnya penyebaran pusat-pusat produksi di luar batas negaranya. VOC diperkirakan sebagai Multinational Corporation dan Megacorporation pertama di dunia. Semangat berekspansi ke mancanegara itu juga menghasilkan beberapa discoveries, sedikit contoh seperti Australia, New Zealand dan New Amsterdam yang sekarang bernama New York.

 
Di masa kini, ditilik dari segi internasional, Belanda mempunyai pasar dalam negeri yang kecil, maka banyak perusahaan mengarahkan ekspansinya terhadap daerah-daerah penjualan di luar Belanda. Letak geografisnya yang menguntungkan di Eropa Barat juga sangat membantu untuk menjalankan kegiatan pada tingkat internasional. 

Seperti keju yang harus diolah, keberhasilan Belanda menjadi pionir juga merupakan hasil olahan kreativitas, inovasi, juga perpaduan antara intelejensi dan skill yang mutlak dimiliki dan menjadi tradisi bangsa Belanda sejak dahulu kala. Jadi, ayo olah KEJU versi kita sendiri agar dapat turut berkontribusi bagi masyarakat luas seperti para pionir Belanda!


 
Referensi:

http://www.maastrichtuniversity.nl/web/Main/Education1/ProblemBasedLearning.htm
http://www.unusualhotelsoftheworld.com/ControversyTramHotel