Ada dua jenis KEJU dan resep-resep
istimewa yang menyemangati bangsa Belanda untuk terus menjadi pelari terdepan di berbagai bidang dan menjadi
sumber inspirasi cerdas bagi bangsa lainnya.
KEJU
yang pertama yaitu KEJar ilmU. Karena Belanda hanya memiliki sedikit
sumber daya alam, maka masyarakatnya sangat memperhatikan peningkatan dan
pemanfaatan ilmu pengetahuan. Salah satu perbedaan sistem pendidikan Belanda
adalah penjurusan yang dimulai sejak pendidikan tingkat dasar dengan
mempertimbangkan minat dan kemampuan akademis siswa.
“Aku
berpikir maka aku ada.” -Rene Descartes
Tidak jauh berbeda, Belanda memiliki
pandangan SUSU SAPI (SUpaya SUkses SAya berPIkir). Melalui ide-ide baru, orisinil dan belum
terpikirkan oleh orang lain, Belanda sukses menciptakan penemuan-penemuan yang
sangat membantu kehidupan manusia. Contohnya seperti jantung dan ginjal buatan,
termometer air raksa, mikroskop, teleskop, bluetooth,
Wi-Fi dan media elektronik seperti audio tape, video tape,
CD dan DVD.
Bahkan, bank darah pertama di Eropa dibentuk oleh orang Belanda!
Warga Belanda sangat menghargai ORANYE (ORang Aneh dan NYEleneh), yaitu orang-orang yang
berpikiran out of the box atau cenderung
without box, bebas berimajinasi dan
tidak terpaku pada aturan konvensional sehingga mereka dapat berpikir lebih
kreatif dan imajinatif. Contohnya
hotel eksentrik di Hoogwoud yang menggunakan trem bekas.
Controversy Tram Hotel, dengan bahan daur ulang ramah lingkungan |
Selain kreatif, mereka menggunakan KANAL (KAsih NALar) sehingga
hasilnya dapat diuji dan tersempurnakan. Mereka memiliki pemikiran SEPEDA (SEmua PErlu DAsar), dimana dalam membangun suatu
hal itu diperlukan fondasi yang kuat. Mental problem-solving yang
dimiliki orang Belanda sangat terlihat dalam menanggulangi tingginya level air
laut dengan menggunakan kincir angin. They definitely succeeded
in altering their unfavorable land condition
into their benefit. New Orleans should take a lesson from this! Belanda telah mendapat pengakuan internasional sebagai pionir
dalam menerapkan sistem Problem-based
Learning (PBL), yang melatih siswa untuk menganalisa dan memecahkan
permasalahan secara independen melalui penekanan pada self-study dan disiplin diri.
Tidak lupa menanam bibit sikap TULIP (TULIs dan Praktikkan)
yang tidak hanya mendalami teori, namun juga mempraktikkannya sehingga menjadi applicable dan bermanfaat bagi
masyarakat. Belanda secara terus menerus mempertahankan tatanan penelitian yang
efektif dan bermutu tinggi. Dan dalam menjalankan usahanya, Belanda menganut
sifat RAGI (RAjin dan GIgih).
Kemudian, KEJU yang kedua adalah KEJar
Uang. Maksudnya berusaha memajukan
perekonomian negara dengan semangat kewirausahaan, penguatan industri dan
ekspansi mancanegara. Misalnya, dari VOC (Vereenigde
Oost-Indische Compagnie) terlihat bahwa Belanda lebih dahulu menyadari
pentingnya penyebaran pusat-pusat produksi di luar batas negaranya. VOC
diperkirakan sebagai Multinational
Corporation dan Megacorporation pertama di dunia.
Semangat berekspansi ke mancanegara itu juga menghasilkan beberapa discoveries, sedikit contoh seperti
Australia, New Zealand dan New Amsterdam yang sekarang bernama New York.
Di
masa kini, ditilik dari segi internasional, Belanda mempunyai pasar dalam
negeri yang kecil, maka banyak perusahaan mengarahkan ekspansinya terhadap
daerah-daerah penjualan di luar Belanda. Letak geografisnya yang menguntungkan
di Eropa Barat juga sangat membantu untuk menjalankan kegiatan pada tingkat
internasional.
Seperti
keju yang harus diolah, keberhasilan Belanda menjadi pionir juga merupakan
hasil olahan kreativitas, inovasi, juga perpaduan antara intelejensi dan skill yang mutlak dimiliki dan menjadi
tradisi bangsa Belanda sejak dahulu kala. Jadi, ayo olah KEJU versi kita
sendiri agar dapat turut berkontribusi bagi masyarakat luas seperti para pionir
Belanda!
Referensi:
http://www.maastrichtuniversity.nl/web/Main/Education1/ProblemBasedLearning.htm
http://www.unusualhotelsoftheworld.com/ControversyTramHotel